IHSG Naik Tipis Ditopang Pergerakan 5 Saham Ini

Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik naik tipis pada perdagangan sesi I Senin (7/10/2024), setelah dirilisnya data cadangan devisa Indonesia periode September 2024 yang cenderung melandai sedikit.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG naik tipis 0,05% ke posisi 7.500,133. IHSG kembali ke level psikologis 7.500 pada sesi I hari ini.

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 5,8 triliun dengan melibatkan 14 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 707.225 kali. Sebanyak 280 saham menguat, 270 saham melemah dan 238 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor teknologi menjadi yang paling kencang penguatannya dan menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 3,38%.

Sementara dari sisi saham, emiten konglomerasi Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini yakni mencapai 8,3 indeks poin.

Berikut saham-saham penopang IHSG pada sesi I hari ini.

IHSG berbalik naik tipis setelah dirilisnya data cadangan devisa Indonesia periode September 2024 yang cenderung melandai sedikit.

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2024 tetap tinggi sebesar US$ 149,9 miliar. Posisi ini turun dibandingkan posisi pada akhir Agustus 2024 sebesar US$ 150,2 miliar.

Perkembangan cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi cadangan devisa pada akhir September 2024 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” papar Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Senin (7/10/2024).

Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal. Prospek ekspor yang tetap positif, neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.

Denny menegaskan bahwa BI juga terus memperkuat sinerginya dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Di lain sisi, pasar juga tetap memantau perkembangan di Timur Tengah yang masih memanas hingga kini. Awal pekan lalu, Iran menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, yang keduanya memiliki hubungan dekat dengan Teheran.

Serangan tersebut menewaskan seorang warga Palestina di Tepi Barat, sementara militer Israel mengakui bahwa beberapa proyektil menghantam pangkalan udaranya. Serangan tersebut terjadi setelah apa yang disebut Israel sebagai “operasi darat terbatas” di Lebanon selatan yang menargetkan Hizbullah.

Panasnya perang ini dikhawatirkan akan meningkatkan ketidakpastian ekonomi global sehingga pasar saham hingga mata uang bisa tertekan. Namun, di sisi lain, perang bisa membuat sejumlah harga komoditas terbang mulai dari emas hingga minyak.

https://iamcapetown.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*