The Fed Bersabda, Harga Batu Bara Keok 1% Lebih

Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Harga batu bara dunia anjlok pada perdagangan Rabu (18/12/2024) setelah The fed memberi sinyal akan lebih hati-hati danĀ ancaman kelebihan pasokan dari China, produsen batu bara terbesar.

Berdasarkan data Barchart harga batu bara acuan Newcastle dengan kontrak pengiriman Januari 2025 pada tercatat di US$128,6 per ton pada akhir perdagangan Rabu (18/12/2024). Posisi tersebut anjlok 1,34% dari posisi sebelumnya.

Produksi batu bara China mencapai rekor tertinggi pada November, menambah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan bahan bakar utama negara tersebut.

China menambang 428 juta ton batu bara mentah pada bulan November, naik 1,8% dibandingkan tahun sebelumnya, menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional pada hari Senin. Produksi domestiknya diperkirakan akan meningkat untuk tahun kedelapan berturut-turut pada tahun 2024.

Rekor produksi ini didorong oleh dorongan Beijing untuk menjaga keamanan energi. Pemerintah membuka kembali tambang-tambang yang sebelumnya ditutup dan mempercepat persetujuan tambang baru setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 yang meningkatkan biaya impor bahan bakar.

Namun, lonjakan pasokan domestik ini berhadapan dengan permintaan batu bara yang lemah akibat pemulihan ekonomi China yang tersendat. Harga batu bara di negara tersebut turun ke level terendah dalam lebih dari setahun pada Senin, sementara pertumbuhan pembangkit listrik juga melambat bulan lalu.

Di sisi lain, penurunan harga batu bara dunia terpengaruh pandangan bank sentral Amerika Serikat The Federal reserve atau The Fed yang akan lebih hati-hati menurunkan suku bunga pada 2025.

The Fed menunjukkan bahwa mereka mungkin hanya akan menurunkan dua kali lagi pada 2025. Ekspektasi tersebut tercermin dari dot plot terbaru November ini. Dot plot merupakan matriks ekspektasi dan pandangan suku bunga masa depan dari masing-masing anggota Federal Open Market Committee (FOMC).

Bahkan merujuk dot plot terbaru, dua pemotongan yang diekspektasikan pada 2025 ini hanya setengah dari target komite ketika plot tersebut terakhir diperbarui pada September dengan ekspektasi pemangkasan sebesar 100 bps pada 2025.

“Dengan langkah hari ini, kami telah menurunkan suku bunga sebesar satu poin persentase dari puncaknya, dan stance kebijakan kami kini jauh lebih longgar. Oleh karena itu, kami bisa lebih berhati-hati saat mempertimbangkan penyesuaian lebih lanjut terhadap suku bunga kebijakan kami.” ujar Chairman The Fed Jerome Powell di konferensi pers usai rapat.

Lebih lanjut, pejabat Fed menunjukkan dua pemotongan lagi pada 2026 dan satu lagi pada 2027. Dalam jangka panjang, komite memandang suku bunga “netral” berada pada 3%, 0,1 poin persentase lebih tinggi dibandingkan pembaruan September, karena tingkat ini secara perlahan meningkat sepanjang tahun ini (3% vs 2,9%).

https://iatalvoyage.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*