
Sebuah kapal tanker minyak berbendera Yunani yang membawa 150.000 ton minyak mentah kini menjadi “ancaman lingkungan” setelah diserang oleh proyektil dan tembakan di Laut Merah.
Seluruh awak kapal yang berjumlah 25 orang berhasil diselamatkan setelah serangan tersebut oleh kapal dari Eunavfor Aspides, sebuah operasi keamanan maritim defensif Uni Eropa yang bertujuan melindungi kapal dagang dan komersial di Laut Merah, Samudra Hindia, dan Teluk.
Menurut sumber keamanan maritim yang dikutip oleh Reuters pada Kamis (22/8/2024), kapal yang rusak dan kehilangan daya mesin tersebut kini berlabuh di antara Yaman dan Eritrea. Delta Tankers, perusahaan pemilik kapal, menyatakan sedang bekerja untuk memindahkan kapal tersebut ke lokasi yang lebih aman untuk pemeriksaan dan perbaikan lebih lanjut.
United Kingdom Maritime Trade Operations (UKMTO) melaporkan bahwa kapal tersebut didekati sekitar pukul 3 pagi waktu setempat pada Rabu pagi oleh “dua kapal kecil” dengan sekitar 13 hingga 15 orang di atasnya. Terjadi “pertukaran tembakan senjata ringan” singkat sebelum kapal tersebut dihantam oleh setidaknya tiga proyektil.
Kementerian Perkapalan Yunani menyatakan bahwa seluruh awak kapal Sounion berada dalam kondisi baik, namun kapal tersebut mengalami “kerusakan material.” Minyak mentah sebanyak 150.000 ton yang berada di dalam kapal kini menjadi ancaman navigasi dan lingkungan di wilayah tersebut, menurut pernyataan Eunavfor Aspides.
“Sangat penting bagi semua pihak di area tersebut untuk berhati-hati dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi saat ini,” tambah angkatan laut tersebut.
Eunavfor Aspides juga mengungkapkan bahwa semua orang di atas kapal telah dipindahkan ke Djibouti, Afrika Timur, yang merupakan pelabuhan aman terdekat. Sebelum mencapai Sounion, kru angkatan laut Uni Eropa berhasil “menghancurkan” Kapal Permukaan Tanpa Awak (USV) yang disebutnya sebagai “ancaman langsung bagi kapal dan awaknya.” Namun, angkatan laut tersebut tidak menyebutkan siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kementerian Perkapalan Yunani menyebut serangan terhadap kapal tanker minyak tersebut sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan ancaman serius terhadap keselamatan navigasi internasional.”
Serangan terhadap kapal kontainer di Laut Merah telah menyebabkan kekacauan di salah satu jalur perdagangan paling penting di dunia selama beberapa bulan terakhir. Militan Houthi yang didukung Iran meningkatkan serangan mereka terhadap kapal sejak akhir November tahun lalu, sebagai balasan atas perang Israel melawan Hamas.