Kering, grup yang fokus pada produksi barang mewah, melaporkan penurunan tajam dalam laba tahun 2024. Hal ini terjadi akibat salah satu mereknya, Gucci, melaporkan penurunan penjualan.
Grup mewah Prancis itu, yang menaungi merek termasuk Yves Saint Laurent, Bottega Veneta, dan Balenciaga, mengatakan laba bersihnya turun 62% menjadi 1,13 miliar euro atau sekitar Rp19 triliun tahun lalu dibandingkan dengan tahun 2023.
Penjualan turun 12% menjadi 17,2 miliar euro (Rp290 triliun). Penjualan turun 23% pada merek Italia-nya, Gucci, menjadi 7,65 miliar euro (Rp129 triliun).
Namun, harga sahamnya melonjak di pasar saham Paris karena hasil perusahaan selama tiga bulan terakhir tahun ini tidak seburuk yang dikhawatirkan oleh para analis.
“Kami telah menunjukkan di masa lalu bahwa kami tahu cara mengembangkan merek, dan kami akan melakukannya lagi,” kata kepala eksekutif Kering, Francois-Henri Pinault, dalam presentasi hasil penjualan, seperti dikutip AFP pada Selasa (11/2/2025).
“Gucci akan kembali. Saya sama sekali tidak meragukan ini,” katanya.
Gucci berpisah dengan direktur kreatifnya, desainer Italia Sabato De Sarno, pekan lalu setelah kolaborasi yang berlangsung selama dua tahun.
Pinault mengatakan bahwa dengan “berfokus pada apa yang dapat kami kendalikan, kami telah membuat keputusan yang diperlukan untuk memperbaiki situasi kami, untuk secara bertahap memulihkan kesehatan Gucci”.
Margin operasi Kering, persentase pendapatan yang ditahan sebagai laba setelah menutupi biaya operasional, tidak termasuk pajak dan bunga, mencapai 14,9% pada tahun 2024, turun dari 24,3% pada tahun 2023.
Pada kuartal keempat, penjualan grup mencapai 4,4 miliar euro, turun 12% dari periode yang sama pada tahun 2023, meskipun ada perbaikan di pasar utama China dan Amerika Serikat, menurut kepala kantor keuangan Armelle Poulou.
Penjualan Gucci anjlok 24% menjadi dua miliar euro dalam tiga bulan terakhir tahun 2024. Namun, saham Kering naik sekitar lima persen menjadi 256 euro karena laba kuartal keempatnya lebih baik dari yang diharapkan oleh para analis.
Gucci menikmati pertumbuhan yang pesat antara tahun 2015 dan 2019, dengan pendapatan meningkat tiga kali lipat selama periode tersebut. Penjualannya mencapai 10 miliar euro pada tahun 2022 di bawah arahan desainer Alessandro Michele.
Namun, penjualan Gucci turun enam persen pada tahun 2023, pukulan telak bagi Kering karena merek tersebut menyumbang hampir setengah dari pendapatannya dan dua pertiga dari laba operasinya.