Perang bayangan yang telah berlangsung puluhan tahun antara Israel dan Iran kini mulai terjadi secara terbuka. Ini terjadi beberapa waktu setelah Israel menyerang warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat sejak Oktober 2023.
Pada Sabtu (26/10/2024) pagi, militer Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap Iran. Warga Teheran melaporkan mendengar beberapa ledakan di dalam dan sekitar ibu kota Iran.
Serangan tersebut memicu kembali kekhawatiran akan terjadinya perang yang lebih luas di Timur Tengah karena serangan Israel terhadap Hamas di Gaza telah memasuki tahun kedua. Di sisi lain, Israel juga tengah berperang melawan Hizbullah di Lebanon selatan.
Berikut ini adalah sejarah terkini konflik tersebut, yang sering kali melibatkan jaringan sekutu Iran di Lebanon, Irak, dan negara-negara lain, seperti dilaporkan New York Times.
2019
– Serangan terhadap sekutu Iran
Israel melakukan serangkaian serangan di Suriah, Lebanon, dan Irak untuk mencegah Iran melengkapi sekutu Arabnya dengan rudal berpemandu presisi, pesawat nirawak, dan senjata canggih lainnya.
2021
– Serangan kapal tanker minyak
Pada Juli, sebuah kapal tanker minyak yang dikelola oleh perusahaan pelayaran milik Israel diserang di lepas pantai Oman. Menurut perusahaan dan tiga pejabat Israel serangan ini menewaskan dua awak kapal. Dua pejabat mengatakan bahwa serangan itu tampaknya dilakukan oleh pesawat nirawak Iran.
– Pembunuhan jarak jauh
Pada November, Israel membunuh ilmuwan nuklir terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dengan senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh. Pembunuhan itu merupakan bagian dari kampanyenya untuk membatasi kemampuan nuklir Iran melalui sabotase dan serangan siber.
2022
– Pembunuhan dengan sepeda motor
Pada Mei, dua pembunuh dengan sepeda motor menembak dan membunuh Kolonel Sayad Khodayee, seorang perwira di Korps Garda Revolusi Islam Iran. Teheran menyalahkan Israel dan bersumpah akan membalas dendam.
Seperti dalam kasus-kasus lain seperti itu, Israel tidak memberikan komentar publik tentang pembunuhan itu, tetapi memberi tahu Amerika Serikat bahwa mereka telah menargetkan perwira tersebut. Pejabat Israel mengatakan Kolonel Khodayee adalah wakil komandan unit yang merencanakan dan melaksanakan operasi rahasia di seluruh dunia, termasuk pembunuhan dan penculikan.
– Orang Iran diracuni
Pada Mei, dua ilmuwan Iran tiba-tiba jatuh sakit dan meninggal dalam hitungan hari, di kota-kota yang jaraknya ratusan mil.
Ayoub Entezari, seorang insinyur aeronautika di fasilitas penelitian militer, dan ahli geologi Kamran Aghamolaei keduanya mengalami gejala keracunan makanan sebelum kondisi mereka memburuk dengan cepat.
Menurut seorang pejabat Iran, Teheran yakin Israel telah meracuni makanan mereka. Namun Israel tidak berkomentar atas serangan ini.
2023
– Serangan 7 Oktober
Setelah dimulainya pemboman Israel di Gaza sebagai tanggapan atas serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober, milisi yang didukung oleh Iran meningkatkan serangan mereka sendiri.
– Serangan udara di Suriah
Pada bulan Desember, Iran menuduh Israel membunuh seorang perwira tinggi Iran dalam serangan rudal di Suriah.
2024
– Serangan terhadap Damaskus dan beberapa putaran balas dendam
Pada April, serangan udara terhadap gedung Kedutaan Besar Iran di Damaskus menewaskan tiga komandan tinggi dan empat perwira Iran. Iran menyalahkan Israel dan bersumpah untuk membalas dengan keras.
Dua minggu kemudian, Teheran meluncurkan rentetan lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal ke Israel dalam serangan berskala besar yang tak terduga, meskipun hampir semua senjata ditembak jatuh oleh Israel dan sekutunya.
Minggu berikutnya, Israel melancarkan serangan terhadap sistem antipesawat di dekat kota Isfahan di Iran tengah yang melindungi fasilitas nuklir.
– Pembunuhan di Teheran
Pada Juli, Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas, dibunuh di Teheran. Ini terjadi ketika sebuah bom diselundupkan ke wisma tamu yang dikelola oleh Korps Garda Revolusi Islam, tempat ia menginap.
Pejabat Iran dan Hamas menyalahkan Israel atas pembunuhan itu, sebuah penilaian yang juga disampaikan oleh beberapa pejabat AS yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. Israel belum secara terbuka mengklaim bertanggung jawab.
– Serangan pager dan kematian Nasrallah
Pada September, duta besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amini, terluka dalam serangan pager besar-besaran yang menargetkan anggota Hizbullah, menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai ribuan orang.
Akibatnya Amini kehilangan satu mata ketika pager yang dibawanya meledak dalam gelombang ledakan serentak yang menargetkan perangkat elektronik nirkabel. Hizbullah menyalahkan Israel atas ledakan tersebut.
Beberapa hari kemudian, Israel membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara besar-besaran di selatan Beirut.
– Iran menembakkan rudal ke Israel
Iran pada Oktober menembakkan sekitar 180 rudal balistik ke Israel, yang sebagian besar dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel dan AS. Iran mengatakan serangan itu sebagai balasan atas pembunuhan Israel terhadap Nasrallah, Haniyeh, dan seorang komandan Iran.
Serangan itu dilihat sebagai eskalasi karena Teheran memilih untuk menggunakan senjata yang lebih canggih daripada yang dilakukannya dalam serangan April.
– Pemimpin Hamas terbunuh
Kemudian pada Oktober, pasukan Israel menyerang pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, dan membunuhnya dalam baku tembak.
Pemerintah Biden berharap kematiannya dapat menghidupkan kembali perundingan gencatan senjata, tetapi pejabat di Qatar, yang menjadi mediator dalam negosiasi tersebut, mengatakan mereka tidak melihat tanda-tanda kelompok tersebut telah melunakkan posisi negosiasinya pada hari-hari setelah dia terbunuh.