
NASA menemukan cara untuk bisa terbang lebih cepat menuju Mars. Dalam temuannya, lembaga tersebut bekerja sama dengan General Atomics Electromagnetic Systems (GA-EMS) mengumumkan berhasil menguji coba bahan bakar reaktor propulsi termal nuklir (NTP).
Kantor Energi Nuklir AS menjelaskan sistem NTP akan bekerja dengan memompa propelan cair yang kemungkinan besar adalah hidrogen lewat inti reaktor. Di sana, atom uranium akan terbelah dan melepaskan panas melalui fisi.
Proses itu akan mengubah menjadi gas dan diekspansi melalui nosel untuk menjadi daya dorong. Bahan bakar baru ini bisa jauh lebih efisien dan lebih cepat.
Dalam pengujian di fasilitas Compact Fuel Element Environmental test (CFEET), NASA mencoba dengan kondisi yang ekstrem di luar angkasa. Bahan bakar mengalami siklus termal cepat pada lingkungan dengan hidrogen lebih dari 2.727 derajat celcius.
Waktu tempuh untuk misi manusia menuju ke Mars diperkirakan mencapai 6 bulan. Dengan temuan baru NASA bisa dipangkas hanya 45 hari saja, dikutip dari Daily Galaxy, Minggu (26/1/2025).
Dengan jarak tempuh yang lebih cepat bisa mengurangi risiko pada perjalanan. Beberapa tantangan perjalanan yang terlalu lama ke Mars misalnya terkait paparan radiasi kosmik, potensi kerusakan peralatan, dan dukungan medis terbatas.
“Hasil uji coba ini jadi tonggak penting untuk mendemonstrasikan desain bahan bakar yang sukses bagi reaktor NTP,” kata presiden GA-EMAS, Scott Forney.
Meski pengujian berhasil, namun masih butuh penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk menyempurnakannya. Termasuk mengintegrasikannya pada misi luar angkasa di masa depan.
Temuan baru ini bisa mewujudkan cita-cita presiden AS, Donald Trump untuk eksplorasi AS ke Mars. Dalam pidato pelantikannya dia menyinggung akan mengirimkan astronautnya ke Mars dan menancapkan bendera AS di planet tersebut.
“Tidak ada negara seperti negara kita. Orang Amerika adalah penjelajah, pembangun, inovator, wirausahawan, dan pelopor,” kata Trump dikutip dari NPR.
Elon Musk, yang ikut hadir dalam pelantikan, terlihat sumringah mendengar pernyataan Trump. CEO SpaceX yang juga punya cita-cita mengirimkan manusia ke Mars nampak tersenyum lebar dan mengacungkan jempol.