Gempa M4,6 Guncang Muna Sultra, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M4,6 Guncang Muna Sultra, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa dengan kekuatan M4,6 mengguncang Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra)/Foto: BMKG

Gempa dengan kekuatan M4,6 mengguncang Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin, 13 Oktober 2025, pukul 05.08 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa tidak berpotensi tsunami.

Pusat gempa berada di 14 km Barat Laut Muna, Sultra, pada koordinat 4.73 Lintang Selatan dan 122.64 Bujur Timur.

“Gempa Mag:4.6, 13-Oct-2025 05:08:58WIB, Lok:4.73LS, 122.64BT (14 km Barat Laut MUNA-SULTRA), Kedlmn:10 Km,” tulis BMKG dalam keterangan resminya.

BMKG melaporkan informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan dapat berubah seiring kelengkapan data.

Breaking News! Pemimpin Oposisi Venezuela Machado Raih Nobel Perdamaian 2025

Breaking News! Pemimpin Oposisi Venezuela Machado Raih Nobel Perdamaian 2025

Pemimpin Oposisi Venezuela Maria Corina Machado (Foto: Reuters)

Pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado, yang hidup dalam persembunyian, meraih Nobel Perdamaian 2025 pada Jumat (10/10/2025) atas jasanya melawan kediktatoran di negara tersebut. 

Machado merupakan insinyur industri berusia 58 tahun yang terhalang oleh putusan pengadilan Venezuela untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024. Ia adalah sosok yang menentang Presiden Nicolas Maduro sejak berkuasa pada 2013.

Ya Tuhan… saya tak bisa berkata-kata,” ujar Machado kepada sekretaris badan penghargaan, Kristian Berg Harpviken, melalui panggilan telepon yang diunggah Komite Nobel di media sosial, melansir Reuters.

“Saya sangat berterima kasih, tetapi saya harap Anda mengerti bahwa ini adalah sebuah gerakan, ini adalah pencapaian seluruh masyarakat. Saya hanyalah seorang manusia. Saya jelas tidak pantas mendapatkannya,” imbuhnya.

Adapun Maduro, yang 12 tahun masa jabatannya ditandai oleh krisis ekonomi dan sosial yang mendalam, dilantik untuk masa jabatan ketiga pada Januari tahun ini. Meskipun terdapat perselisihan pemilu yang berlangsung selama enam bulan, seruan internasional agar ia mundur, dan tawaran peningkatan hadiah dari AS bagi siapa pun yang menangkapnya.

“Ketika kaum otoriter merebut kekuasaan, sangat penting untuk memberikan penghargaan kepada para pembela kebebasan yang berani, yang bangkit dan melawan,” demikian pernyataan Komite Nobel Norwegia dalam kutipannya.

Paralayang Bom Demonstrasi Damai di Myanmar, Tewaskan Setidaknya 24 Orang

Paralayang Bom Demonstrasi Damai di Myanmar, Tewaskan Setidaknya 24 Orang

Ilustrasi.

 Setidaknya 24 orang tewas dan 47 lainnya luka-luka dalam protes menentang pemerintahan militer Myanmar setelah paralayang bermotor milik militer menjatuhkan bom ke arah kerumunan, kata juru bicara pemerintah di pengasingan. Insiden ini menjadi peristiwa berdarah terbaru dalam rangkaian kekerasan yang telah menewaskan ribuan orang sejak kudeta militer yang memicu perang saudara dan perlawanan bersenjata di Myanmar pada 2021.

Dilaporkan BBC, militer menyerang pada Senin (6/10/2025) malam ketika sekitar 100 orang berkumpul di kota Chaung U di Myanmar tengah untuk merayakan hari libur nasional. Ini adalah satu dari ratusan serangan udara serupa yang telah dilakukan tahun ini oleh angkatan bersenjata Myanmar.

Serangan pada Senin menargetkan sebuah kota di wilayah Sagaing, tempat orang-orang berkumpul pada Thadingyut, sebuah festival bulan purnama, untuk mengadakan acara peringatan dengan menyalakan lilin.

Serangan itu diselenggarakan sebagai protes damai terhadap wajib militer junta dan pemilihan umum nasional yang akan datang. Aksi tersebut juga menyerukan pembebasan tahanan politik, termasuk Aung San Suu Kyi, pemimpin yang terpilih secara demokratis yang digulingkan dalam kudeta dan dipenjara.

Pramono ‘Sentil’ Anak Buah Tak Respons Cepat Pengaduan Warga di JAKI

Pramono 'Sentil' Anak Buah Tak Respons Cepat Pengaduan Warga di JAKI

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (Foto: Tangkapan layar IG)

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyentil anak buahnya dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) yang tidak merespons cepat pengaduan masyarakat (Dumas). Terutama pengaduan yang masuk melalui aplikasi JAKI.

Ia menilai itu bukan sekadar laporan, melainkan amanah yang harus cepat dan tepat ditindaklanjuti. Pramono berjanji Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ke depan terus mendengar dan menyelesaikan setiap persoalan warga.

“Pengaduan masyarakat bukan sekadar laporan, itu amanah yang harus kami tindak lanjuti dengan cepat dan tepat,” tulis Pramono dalam laman Instagram pribadinya @pramonoanungw, dikutip Senin (6/10/2025).

“InsyaAllah Pemerintah Jakarta akan terus mendengar dan menyelesaikan setiap persoalan warga,” tambahnya.

Pramono dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Paripurna tertutup dengan jajaran OPD Pemprov DKI Jakarta mengatakan bersama Wakil Gubernur (Wagub) Rano Karno alias Bang Doel, ia sering mendapat aduan masyarakat melalui media sosial (sosmed).

Gempa Dangkal M3,6 Guncang Sumenep Jawa Timur

Gempa Dangkal M3,6 Guncang Sumenep Jawa Timur

Gempa Dangkal M3,6 Guncang Sumenep Jawa Timur

Gempa dangkal berkekuatan Magnitudo 3,6 mengguncang Sumenep, Jawa Timur pada Sabtu (4/10/2025) malam. Getaran gempa tersebut juga dirasakan di wilayah Sapundi.

Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tersebut berlokasi di 43 Km dari Tenggara Sumenep. Sementara, pusat kedalaman gempa berada di 11 Km.

“#Gempa (UPDATE) Mag:3.6, 04-Okt-25 19:35:58 WIB, Lok:7.25 LS, 114.13 BT (Pusat gempa berada di laut 43 km Tenggara Sumenep), Kedlmn:11 Km Dirasakan (MMI) II Sapundi #BMKG,” dikutip dari akun medsos X @infoBMKG.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui dampak dari gempa tersebut. Namun, warga Sumenep dan sekitarnya diminta untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.

“Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” demikian keterangan BMKG.

Ngaku Anggota BIN, Pria Ini Diamuk Massa hingga Mobilnya Hancur

Ngaku Anggota BIN, Pria Ini Diamuk Massa hingga Mobilnya Hancur

Kasus Penganiayaan

 Kasus pengeroyokan terhadap sebuah mobil di Jalan Margonda Raya, pada Rabu 1 Oktober 2025, ternyata dilatarbelakangi urusan pribadi antara pelapor SDN dan terlapor FS.

Informasi yang dihimpun, kasus ini bermula ketika FS, yang mengaku sebagai anggota BIN, menjanjikan bisa memulangkan anak SDN dari Kamboja dengan syarat menyerahkan sejumlah uang. Namun, janji itu tak pernah ditepati, uang tidak dikembalikan, dan FS sulit dihubungi.

Hingga akhirnya, SDN bersama anaknya melihat FS di dalam mobil di kawasan Margonda. Saat ditegur, FS panik dan berusaha kabur. Situasi memanas ketika SDN menarik tangan kanan FS hingga terluka, lalu melayangkan pukulan ke wajahnya yang menyebabkan luka di bagian mata kiri.

FS sempat meminta agar persoalan ini diselesaikan di Polres Metro Depok. Tak lama kemudian, ia berusaha pergi, namun dikejar SDN dengan motor sambil berteriak meminta pengguna jalan menghentikan mobil FS.

Firasat Minyak Wangi Tumpah dan Telefon Misterius Sebelum Malam Jahanam di Rumah Jenderal Yani

Firasat Minyak Wangi Tumpah dan Telefon Misterius Sebelum Malam Jahanam di Rumah Jenderal Yani

Firasat Minyak Wangi Tumpah dan Telefon Misterius Sebelum Malam Jahanam di Rumah Jenderal Yani

 Subuh 1 Oktober 1965 atau tepatnya 60 tahun silam, Menteri/Panglima Angkatan Darat (Menpangad) Letjen TNI Ahmad Yani gugur usai diberondong peluru. Tujuh peluru menembus tubuh Jenderal Yani akibat serangan kilat pasukan Tjakrabirawa dan pemuda rakyat.

Sehari sebelumnya, 30 September 1965, anak-anak Jenderal Yani seolah tak pernah mendapat isyarat maupun firasat apapun tentang ayahnya. Seperti biasa, Jenderal Yani menanyakan keberadaan ibunya.

“Ibu nandi (Ibu di mana),” tanyanya.

Ibu di dapur, sedang masak,” jawab anak-anaknya kompak, sebagaimana tertulis di buku ‘Tujuh Prajurit TNI Gugur: 1 Oktober 1965’.

Kegiatan siang itu pun dilanjutkan dengan hanya ngobrol santai di ruang keluarga, sembari memberi tahu bahwa anak-anaknya tak perlu masuk sekolah pada 5 Oktober yang merupakan HUT TNI.

“Mengko tanggal 5 Oktober, kabeh melu bapak. Ndelok defile nang Istana. Kabeh mbolos sekolah wae (Nanti tanggal 5 Oktober semua ikut bapak. Lihat defile di Istana. Semua bolos sekolah saja),” tutur Jenderal Yani.

Ibu di dapur, sedang masak,” jawab anak-anaknya kompak, sebagaimana tertulis di buku ‘Tujuh Prajurit TNI Gugur: 1 Oktober 1965’.

Kegiatan siang itu pun dilanjutkan dengan hanya ngobrol santai di ruang keluarga, sembari memberi tahu bahwa anak-anaknya tak perlu masuk sekolah pada 5 Oktober yang merupakan HUT TNI.

“Mengko tanggal 5 Oktober, kabeh melu bapak. Ndelok defile nang Istana. Kabeh mbolos sekolah wae (Nanti tanggal 5 Oktober semua ikut bapak. Lihat defile di Istana. Semua bolos sekolah saja),” tutur Jenderal Yani.

Rusia Hujani Ukraina dengan Ratusan Rudal dan Drone, Polandia Kerahkan Jet Tempur

Rusia Hujani Ukraina dengan Ratusan Rudal dan Drone, Polandia Kerahkan Jet Tempur

Dampak serangan rudal dan drone yang dilancarkan Rusia/Foto: BBC

Rusia melancarkan serangan besar-besaran terhadap Ukraina dengan menggunakan “ratusan” drone dan rudal. Serangan tersebut mencederai sedikitnya 10 orang.

Menyikapi gencarnya serangan Rusia, membuat negara tetangga Ukraina, Polandia, harus mengerahkan jet tempur untuk mengamankan wilayah udaranya.

Sebagai pencegahan, angkatan bersenjata Polandia mengumumkan di X bahwa mereka telah mengerahkan jet tempur di wilayah udaranya. Kemudian menempatkan sistem pertahanan udara berbasis darat dalam status siaga tinggi.

Langkah-langkah tersebut diambil sebagai upaya preventif. Tujuannya mengamankan wilayah udara Polandia serta melindungi warganya, terutama di wilayah yang berdekatan dengan perbatasan Ukraina.

Serangan masif ini terjadi setelah Rusia sempat mengeluarkan peringatan kepada Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) agar tidak mengambil tindakan tegas menyusul dugaan pelanggaran wilayah udara yang dicakup oleh aliansi militer tersebut. Serangan ini juga menyusul pengumuman Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahwa Kyiv telah menerima sistem pertahanan udara Patriot buatan Amerika Serikat dari Israel untuk digunakan melawan gempuran Rusia.

Kapolda Metro Siapkan Bonus Rp500 Ribu untuk Ojol yang Rekam Aksi Kriminal

Kapolda Metro Siapkan Bonus Rp500 Ribu untuk Ojol yang Rekam Aksi Kriminal

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Dekananto Eko Purwono

 Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri, akan memberikan bonus sebesar Rp500 ribu bagi pengemudi ojek online (ojol) yang berhasil merekam aksi kriminal di jalanan.

Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Dekananto Eko Purwono, mengatakan langkah ini dilakukan karena ojol dianggap sebagai mitra strategis kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Pos polisi adalah rumah bagi rakyat. Kami ingin teman-teman ojol menjadikan tempat ini sebagai posko. Kalau ada tindakan kriminal di jalan, kami akan berikan apresiasi, bahkan reward sebesar Rp500 ribu dari Kapolda jika ada rekaman kejadian penting yang membantu pengungkapan kasus,” ujar Dekananto di Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).

Meski demikian, ia mengingatkan agar insentif tersebut tidak disalahgunakan. “Jangan sampai ada yang pura-pura menyuruh temannya melakukan kejahatan hanya untuk direkam, lalu dilaporkan supaya dapat Rp500 ribu. Itu tidak boleh,” tegasnya.

Perindo Gabung Sekber Gerakan Kedaulatan Suara Rakyat, Sekjen: Jangan Sampai 17 Juta Suara Terbuang

Perindo Gabung Sekber Gerakan Kedaulatan Suara Rakyat, Sekjen: Jangan Sampai 17 Juta Suara Terbuang

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Perindo, Ferry Kurnia Rizkiyansyah

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Perindo, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, menilai bahwa tujuan utama dari gerakan ini tak lain adalah agar suara rakyat saat pesta demokrasi tidak terbuang sia-sia, serta mendorong penyelenggaraan pemilu yang adil dan setara. Pasalnya, dalam Pemilu 2024, setidaknya 17.304.303 suara berakhir sia-sia.

“Saya pikir dalam konteks pemilu, soal keadilan dan kesetaraan menjadi penting. Ketika berkontestasi, tidak boleh lagi ada istilah partai-partai non-parlemen, kan seperti itu. Oleh karena itu, dalam konteks ini, kita bangun aktivitas agar ke depan suara rakyat tidak banyak yang terbuang,” kata Ferry Kurnia usai pertemuan.

“Bayangkan, di 2019 saja ada sekitar 13 juta suara rakyat; 2024 ada 17 juta. Jangan sampai itu tersia-siakan. Oleh karena itu, kita bangun sinergitas untuk memberikan kontribusi positif bahwa kita bisa menjadi bagian dalam membangun bangsa yang benar-benar memastikan kedaulatan rakyatnya,” imbuhnya.

Ferry berharap, kehadiran Sekber ini menjadi pintu untuk memberikan catatan terkait aspek politik, hukum, dan lainnya.

“Mudah-mudahan Sekber ini menjadi suatu pintu bagi kita untuk memberikan catatan penting, baik itu terkait aspek politik, hukum, maupun aspek lainnya, dalam proses RUU yang sekarang sedang diinisiasi oleh DPR,” ujarnya.