Mendukbangga: Gerakan orang tua asuh stunting bidik 1 juta KRS di 2025

Mendukbangga: Gerakan orang tua asuh stunting bidik 1 juta KRS di 2025

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Wihaji (tengah) usai menghadiri “Rilis Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PK) Tahun 2024” di kantor Kemendukbangga/BKKBN, Jakarta, Jumat (29/11/2024). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan dapat menjangkau satu juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) pada tahun 2025 melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji menyampaikan gerakan tersebut akan diluncurkan pada 5 Desember 2024. Genting merupakan salah satu dari lima program hasil cepat (quick win) yang akan dijalankan Kemendukbangga/BKKBN.

“Prinsipnya ada menu-menu yang mau kami siapkan. Silakan para pengusaha maupun bapak/ibu yang barangkali mau hadir (terlibat), kita siapkan menu untuk menjadi orang tua asuh. Menu ini ada yang nutrisi, ada yang non-nutrisi. Silakan nanti pilih, dikomunikasikan, dikampanyekan. Jadi ini menjadi gerakan se-Indonesia,” kata Wihaji di Jakarta, Jumat.

Genting adalah program gotong royong masyarakat untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, kuat, dan tidak stunting di seluruh Indonesia. Gerakan ini berupa gerakan bantuan bagi keluarga berisiko stunting melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh.

Program Genting dilaksanakan secara mandiri oleh mitra, difasilitasi oleh Penyuluh Keluarga Berencana (PKLB) dan/atau Kader BKKBN. Orang tua asuh ini dapat terdiri dari berbagai pihak mulai dari individu/perorangan hingga instansi seperti BUMN/BUMD, LSM/komunitas, dan seterusnya. Adapun KRS yang menjadi kelompok sasaran antara lain ibu hamil, ibu yang memiliki baduta atau menyusui, baduta 0-23 bulan, dan balita 24-59 bulan.

Hal itu dilakukan melalui pemberian nutrisi, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) maupun pemberian non-nutrisi, seperti perbaikan MCK dan rumah layak huni. Selain itu Program Genting juga dilaksanakan melalui penyediaan air bersih serta edukasi pencegahan dan penanganan.

Wihaji menyoroti angka stunting di beberapa daerah yang masih tinggi seperti Sulawesi Tenggara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan sebagainya. Secara nasional, keberhasilan penurunan stunting sejauh ini juga belum maksimal. https://detik-blog.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*